Kamis, 28 Oktober 2010

Apa Itu Cinta?

Orang-orang Inuit di Arktik mempunyai banyak kata untuk salju,karena salju,dalam berbagai bentuk light,heavy,powdery,drifting,dan lain-lain adalah pusat kehidupan dan pertahanan hidup mereka sehari-hari. Dalam kebuadayaan kita,dilihat dari lagu-lagu,buku-buku,dan film-film,cinta adalah hal penting dalam kehidupan kita,tetapi kita hanya mempunyai satu kata untuk fenomena yang sangat kompleks dan variatif ini. Cinta mempunyai bayak bentuk. Ada cinta yang kita rasakan untuk orang tua,saudara,dan teman kita. Setiap orang mempunyai pendapat tentang cinta,tapi apakah definisi-definisi itu bisa mewakili emosi yang universal dan tidak bisa ditebak ini? 
Kamus saya menjelaskan bahwa cinta romantis adalah perasaan kasih sayang yang dalam,tulus,dan tidak dapat didefinisikan,serta terpusat pada satu orang,misalnya muncul dari pertalian keluarga,hal-hal yang menarik,atau adanya perasaan utuh. Definisi ini adalah definisi yang bagus,tapi cinta jauh lebih dari itu. Cinta ini dapat singkat dan juga lama,dapat lancar dan juga penuh masalah,dapat menyenangkan dan juga menyedihkan,dan juga menyedihkan,dan dapat berubah dari waktu ke waktu,minggu ke minggu,bahkan tahun ke tahun.
Orang-orang telah mencoba memahami dan menjelaskan cinta selama berabad-abad. Bagi saya,salah satu observasi terbaik tentang ini datang dari Yunani Kuno. Hampir dua ribu lima ratus tahun yang lalu,filsuf Plato berbicara tentang ini secara lengkap. Dalam Symposium,ia mengatakan bahwa kita semua mencari bagian dari diri kita untuk menjadi utuh. Plato menyebut kebutuhan manusia akan keutuhan ini sebagai “pencarian akan cinta”. Dalam Symposium juga,Guru Plato,Socrates berkata,”Dalam diri kekasih,kita mencari dan menginginkan apa yang tidak kita miliki”.
Setiap agama juga mempunyai pandangan masing-masing mengenai cinta,karena ia adalah pusat kepercayaan kita. Jika anda menghadiri pernikahan dalam Kristen,anda akan mendengar apa yang dikatakan Saint Paul kepada Corinthiant,”Cinta adalah kesabaran dan kebaikan. Cinta bukan kecemburuan atau kesombongan. Cinta bukan arogansi atau kekerasan. Cinta tidak memaksakan jalannya. Cinta bukanlah kemarahan atau kebencian. Cinta tidak bergembira atas kesalahan,tetapi bergembira dalam kebenaran. Cinta melahirkan semua hal,mempercayai semua hal,mengharapkan semua hal,dan menahan semua hal. Cinta tidak pernah berakhir”.
Kepercayaan Yahudi menegaskan bahwa seorang suami dan istri saling melengkapi. Menurut Rabi Harold Kushner,Talmud mengajarkan bahwa seorang laki-laki tidak lengkap tanpa seorang wanita;begitu juga seorang wanita tidak lengkap tanpa suami. Qur’an juga mendukung pendapat bahwa cinta menciptakan keutuhan. Dalam Qur’an disebutkan: “Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling melengkapi,sebagaimana malam melengkapi siang dan siang melengkapi malam.” Ajaran Buddha menganalogikan cinta dan pernikahan sebagai penyatuan kekosongan dan kebahagiaan. Dalai Lama,pemimpin spiritual dari Buddha Tibet,mengatakan: “Cinta dan kasih sayang adalah kebutuhan,bukan kemewahan. Tanpa itu,semua manusia tidak akan bisa hidup.”
Para ilmuwan sosial mengambil pendekatan lebih analitis untuk memahami cinta. Sebagai contohnya,Richard Rapson dan Elaine Harfield,peneliti di Universitas Hawai,membagai cinta menjadi dua jenis yang mereka sebut passionate love dan compassionate love. Mereka mendefinisikan passionate love sebagai suatu kerinduan yang begitu menggebu dan terus-menerus untuk bersatu dengan orang lain,yang melibatkan perasaan seksual yang hangat dan reaksi emosional yang kuat. Compassionate love tidak semembara itu. Cinta ini diartikan sebagai perasaan kasih dan percaya kepada seseorang,di mana anda akan merasa sangat terikat dan ingin mendekatkan diri dengannya.
Robert Steinberg,seorang professor psikologi dan pendidikan Yale University,mendukung teori segi tiga cinta. Dia percaya bahwa cinta terdiri dari passion,kedekatan,dan komitmen. Passion adalah bagian fisiknya,ini yang membuat anda semangat dan berani,dan terkadang mendorong anda menuju keputusan-keputusan yang salah. Kedekatan adalah kebahagiaan yang anda rasakan karena dekat dan berhubungan dengan seseorang. Komitmen adalah saling bersepkat untuk membuat hubungan berhasil. Menurut Steinberg,kombinasi yang berbeda dari tiga komponen ini menghasilkan cinta yang berbeda pula,dan saat anda mendapati ketiga hal tersebut bekerja sama,anda mendapatkan cinta yang abadi.
Novelis,penyair, dan penulis member cahaya yang berbeda untuk emosi yang sulit dipahami ini. D. H. Lawrence menulis,”Biarkan diri anda jatuh cinta. Jika tidak,anda membuang waktu anda.” Penulis dari Jerman yang romantis,Marcel Proust yang dianggap sebagai salah satu penulis terbaik dalam tema cinta berkata,”Cinta itu subyektif. Kita tidak mencintai orang yang sebenarnya,melainkan mereka adalah hasil ciptaan otak kita.” Dan,Antoine de Saint Exupery,pengarang The Little Prince,berkata,”Kehidupan telah mengajarjan kepada kita bahwa kita tidak akan menemukan cinta saat kita saling pandang. Kita menemukannya saat kita memandang ke luar,ke tujuan yang sama.”
Tidak ada orang yang berbicara tentang cinta lebih banyak daripada William Shakespeare. Dalam A Midsummer-Night’s Dream dia menulis,”Cinta sejati tidak pernah berjalan dengan mulus,” dan dalam The Two Gentlemen of Verona dia berkata,”Harapan adalah tongkat para pecinta.” Sedangkan dalam As You Like It,dia menyebut cinta sebagai kegilaan.
Anda tidak harus menjadi seniman atau pemikir untuk member definisi tentang cinta. Ketika saya bertanya “Apa itu Cinta?” di pelatihan-pelatihan saya,setiap orang mempunyai jawaban yang berbeda. Carol yang berusia 21 tahun berkata,”Cinta adalah kupu-kupu di dalam perut dan tersenyum setiap saat.” Ryan yang berusia 32 tahun berkata,”Cinta adalah kasih sayang,kekuatan,ketakutan,semangat,dan kebingungan.” Kristy yang berusia 40-an tahun berkata dengan lembut,”Mencintai adalah mengetahui apa yang diinginkan orang lain tanpa dia harus memintanya.” Temannya,Maggie,berkata,”Cinta seperti sungai yang mengalir di antara dua hati.”
Beberapa definisi favorit saya mengenai cinta berasal dari anak-anak. Saat ditanya,”Apa itu cinya?” Rebecca yang berusia 8 tahun berkata,”Saat nenekku sakit artritis (radang pada sendi yang disertai pembengkakan dan rasa nyeri),dia tidak dapat membungkuk dan mengecat kuku kakinya lagi. Jadi,kakekku yang selalu melakukannya untuk nenekku,bahkan saat tangan kaekekku mengalami arthritis juga. Itulah cinta.” Billy,berusia 4 tahun,lebih puitis: “saat seseorang mencintai kamu,cara memanggilmu berbeda. Kamu akan tahu,nama kamu aman di mulutnya.” Chris,berusia 8 tahun benar-benar tidak ingin menghambur-hamburkan kata-kata yang berbunga-bunga,”Cinta adalah saat ibu melihat ayah berkeringat dan bau,tetapi dia masih tetap mengatakan bahwa ayah lebih tampan daripada Robert Redford.”
-Nickolas Boothman-

0 komentar:

Posting Komentar

Tulislah apa yang ingin Kamu tulis mengenai Artikel & Blog ini...

KumpulBlogger

Template by:

Free Blog Templates