Minggu, 08 Mei 2011

Kue-kue Bugis di Tanah Melayu


Kuching adalah negara bagian Serawak yang terpisah oleh pulau utama Malaysia. Meski jauh dari pusat negara di Kuala Lumpur,kemajuan Kuching tidak kala dengan kota-kota lain di Semenanjung Malaysia. Seperti apa Kuching?

Kuching hanyalah sebuah kota kecil. Kotanya bersih,rapi,dan tertib. Jalan-jalannya lebar. Tidak ada macet. Pedestrian berfungsi sebagaimana mestinya. Tanpa lapak-lapak di sisi jalan,apalagi tukang tampal ban. Pengemis dan pengamen juga tidak di jumpai di perempatan jalan. 

Sistem lalu lintas di jalan raya berjalan efektif sehingga tak terlihat polisi yang mengatur kendaraan. Pemerintah Kuching tampaknya sangat antisipatif. Sebelum kota ini macet,telah dibangun tol dan fl y over. Pemerintah setempat menyadari kehadiran tol dalam kota dan fly over merupakan sebuah langkah antisipasi sebelum jumlah kendaraan membengkak. 

Tertib lalu lintas terjaga sampai di tempat parkir. Warganya rela menunggu bermenit-menit sebuah kendaraan yang ingin meninggalkan area parkir. Saat antri,semua tetap tetap bersikap tertib di jalur masing-masing. Bahkan klakson pun tak pernah dibunyikan.

Pusat kota Kuching ada di kawasan warterfront. Letaknya di sisi Sungai Serawak yang membelah Kuching,Timur dan Barat. Tempat ini merupakan objek wisata utama bagi warga pendatang. Jualannya keliling kota menyusuri sungai dengan naik perahu yang berangkat sesuai jadwal. Perahu wisata ini terparkir di dekat kantor pengelola waterfront.

Di waterfront dijumpai pula restoran dan penjaja makanan di sepanjang sisi sungai sejauh 1,5 km. Beragam menu dihidangkan. Namun yang paling dominan adalah menu khas Malaysia,khususnya the tarik yang sudah go international.
 
Di tengah ikon Kuching,penulis menemukan penganan khas Sul-Sel. Di kawasan kota tua,penulis sempat menikmati kue baje,katri salam,tarajjong,kue lapis,apang paranggi,dan bolu peca. Di warung Haji Umar,berjejeran kue-kue Bugis-Makassar yang dihargai RM2,5. Kue-kue ini di simpan disebuah etalase tembus pandang.


Wah..wah..wah..Ternyata ku-kue dari Indonesia khususnya Makassar,Sulawesi Selatan pemasarannya sudah sampai ke Malaysia. Meskipun itu bukan dalam bentuk Ekspor,tapi setidaknya sudah ada warna Sulawesi di Malaysia dalam bentuk penganan khas Sulawesi Selatan,Makassar. Bagaimana dengan Daerah sobat blogger? 

Dikutip: Koran Fajar-Makassar,Sulawesi Selatan.

0 komentar:

Posting Komentar

Tulislah apa yang ingin Kamu tulis mengenai Artikel & Blog ini...

KumpulBlogger

Template by:

Free Blog Templates