Jumat, 15 Oktober 2010

Bulan Di Ranting Kering


Terpana indah kutatapi rembulan bercahaya
Kulafadzkan kalimat-kalimat cinta
Terhadapmu kulabuhkan diri yang hina
Tak bergeming kau turutkan kata hatimu

Dari barat kau berlalu ke ujung timur
Berlari menembus tirai tak berwarna
Terlalu yakin akan kepastian esok harimu
Mungkin hujan dan badai kan terus berarak

Jauh di sana kau tinggalkan sebuah istana
Megah terpandang di atas singgasana
Mengapa mudah kau memilih sangkar tua ini
Di antara jari jemari pencakar langit

Rela kau tinggal di kaki langit yang sepi
Gelap kau diami di antara lembah tak bermusim
Berjalan di antara semak tak berbunga
Terik pun kau payungkan di atas mahkotamu

Wahai engkau rembulan, kau terlalu indah
Kutakut kau terjatuh hingga tersungkur
Bukan aku menyesali apa yang telah tercipta
Karena aku hanyalah ranting kering

0 komentar:

Posting Komentar

Tulislah apa yang ingin Kamu tulis mengenai Artikel & Blog ini...

KumpulBlogger

Template by:

Free Blog Templates