Mengapa janji kau ikrarkan
Jika hanya menjadi pemanis bibir
Sumpah pula kau lafazdkan
Kalau semuanya hanya duri yang melilit
Bahagia kau kabulkan janji
Namun itu hanya penuntun niatmu
Terlalu mudah kau taklukkan hasrat
Atau mungkin aku yang rapuh
Terkoyak hati nurani memendam rasa
Bahagia kau tawarkan lagi
Berpaling aku menjerit
Mengingat kau yang berkiblat
Kapan Ka’bah berdiri tegak
Hingga sanggup menahan gejolak angin
Kapan sujudku khusuh mengimani
Melakon sebagai tanggung jawab
Terlalu sungguh kau nista
Hati nuranipun kau pasung membungkam
Sekutu bagimu setan berjubah
Namun diri-Nya tak sanggup kau lawan
Tertawalah menanti waktunya
Semoga malaikat menuntunmu
0 komentar:
Posting Komentar
Tulislah apa yang ingin Kamu tulis mengenai Artikel & Blog ini...